Sabtu, 10 Maret 2012

belajar


secara psikologis belajar merupakan suatu perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
definisi belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan , sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar juga dapat merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pembelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.
Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan olehguru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku
Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar :
1.perubahan terjadi secara sadar
Seseorang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau ia merasakan telah terjadinya adanya suatu perubahan dalam dirinya, jika perubahan terjadi dalam keadaan tidak sadar atau mabul tidak termasuk dalam pengertian belajar karena orang itu tidak menyadari akan perubahan itu.
2. perubahan dalam belajar bersifat kontinui dan fungsional.
Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya, sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan atau tidak statis.
3. perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam belajar, perubahan-perubahan senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Makin banyak belajar itu dilaksanakan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Bersifat aktif bila perubahan terjadi oleh usaha individu sendiri.
4. perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karna proses balajar bersifat menetap atau permanen, ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Ia tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahkan akan makin berkembang kalau terus di pergunakan atau di latih.
5. perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Perubahan tingkah laku terjadi karna ada tujuan yang akan di capai dan terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar –benar disadari. Dengan demikian perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah kepada tingkah laku yang telah ditetapkannya.
6. perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia kan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap,keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

2.2  Jenis-jenis belajar


1.belajar bagian ( part learning, fractioned learning )
Umumnya dilakukan oleh seseorang bila ia di hadapkan pada materi belajar yang bersifat luas, dalam hal ini individu memecah seluruh materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang satu antara yang lain berdiri sendiri.
2. belajar dengan wawasan (learning by insight)
Merupakan kreasi dari rencana penyelesaian (meta program) yang mengontrol rencana-rencana subordinasi lain (pola tingkah laku) yang telah terbentuk.
3. belajar deskriminatif (discriminatif  learning)
Suatu usaha untuk memilih beberapa sifat situasi/stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku., maka dalam eksperimen subyek diminta untuk merespon secara berbeda-beda terhadap stimulus yang berlainan.
4. belajar global/keseluruhan (global whole learning)
Bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang sampai pelajar menguasainya, belajar global merupakan  lawan dari belajar bagian .
5. belajar incidental (incidental learning)
Belajar disebut incidental bila tidak ada intruksi atau petunjuk yang di berikan pada individu mengenai materi belajar yang akan di ujikan kelak.
6. belajar instrumental (instrumental learning)
Salah satu bentuk instrumental yang khusus adalah tingkah laku. Disini individu di beri hadiah bila ia bertingkah laku sesuai dengan tingkah laku yang di kehendaki, dan sebaliknya ia di hokum bila ia memperlihatkan tingkah laku yang tidak sesuai dengan yang tidak di kehendaki sehingga akan terbentuk tingkah laku tertentu.
7. belajar intensional (intentional learning)
Ini merupakan belajar dalam arah tujuan yang merupakan lawan dari belajar incidental .
8. belajar laten (latent learning)
Dalam belajar laten,  perubahan-perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara segera, dan oleh karena itu disebut laten.
9. belajar mental (mental learning)
Ada tidaknya belajar mental sangat terlihat jelas pada tugas-tugas yang sifatnya motoris sehingga ada yang mengartikan belajar mental sebagai belajar dengan cara melakukan observasi dari tingkah laku orang lain, membayangkan gerakan orang lain dan lain-lain.
10. belajar produktif (productive learning)
Belajar adalah mengatur kemungkinan untuk melakukan transfer tingkah laku dari satu situasi ke situasi yang lain dan akan disebut produktif bila individu dapat melakukan transfer prinsip menyelesaikan satu persoalan dalam satu situasi ke situasi yang lain.
11. belajar verbal (verbal learning)
Adalah belajar mengenai m,ateri verbal dengan melalui latihan dan ingatan. Dasa dari belajar ini di perlihatkan dalam eksperimen klasik Ebbinghaus, sifat ini meluas dari belajar asosiatif mengenai hubungan dua kata yang tidak bermakna sampai pada belajar dengan wawasan mengenai penyelesaian persoalan yang kompleks yang harus diungkapkan secara verbal.

2.3 Prinsip - prinsip belajar :


Yaitu prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individual.
a. berdasarkan persyaratan yang diperlukan untuk belajar .
1. siswa harus di uasahakan pertisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional.
2. belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan intruksional
3. belajar perlu lingkungan yang menanntang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya beroksplorasi dan belajar dengan efektif.
4. belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
b. sesuai hakikat belajar
1. belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya
2. belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery.
3. belajar adalah proses kontinguitas ( hubungan antara pengertian satu dengan pengertian yang lain ) sehingga mendapatka pengertian yang diharapkan .
c. sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
1. belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
2. belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan intruksional yang harus dicapainya.
d. syarat keberhasilan belajar.
1. belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang
2. dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian / keterampilan / sikap  itu mendalam pada siswa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar:
faktor –faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
a.faktor-faktor intern
adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor intern di bagi menjadi tiga faktor, yaitu: faktor  jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.
b. faktor-faktor  ekstern
faktor-faktor yang berasal dari luar, dapat di kelompokkan menjadai 3 faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

2.4 Teori – teori belajar menurut ahli psikologi :


Ø  Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie
Azas belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti Yaitu gabungan stimulus-stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul kembali cenderung akan diikuti oleh gerakan yang sama. Guthrie juga menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses belajar.
            Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi. Penguatan sekedar hanya melindungi hasil belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan respon yang baru.
            Hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara, oleh karena dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan menetap. Guthrie juga percaya bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku seseorang.
Saran utama dari teori ini adalah guru harus dapat mengasosiasi stimulus respon secara tepat. Pebelajar harus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari. Dalam mengelola kelas guru tidak boleh memberikan tugas yang mungkin diabaikan oleh anak .
Ø  Teori Belajar Menurut Skinner
Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih mengungguli konsep para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana, namun lebih komprehensif. Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui  interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh tokoh sebelumnya.
Menurutnya respon yang diterima seseorang tidak sesederhana itu, karena stimulus-stimulus yang diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan mempengaruhi respon yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensi inilah yang nantinya mempengaruhi munculnya perilaku.
Oleh karena itu dalam memahami tingkah laku seseorang secara benar harus memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin timbul akibat respon tersebut. Skinner juga mengemukakan bahwa dengan
menggunakan perubahan-perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan menambah rumitnya masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian seterusnya.
Ø  Teori belajar menurut Thorndike.
Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalahapa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yangdapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan.
 Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati,atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Meskipun aliran behaviorisme sangat mengutamakan pengukuran, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana cara mengukur tingkah laku yang tidak dapat diamati.
Teori Thorndike ini disebut pula dengan teori koneksionisme. Ada tiga hukum belajar yang utama, menurut Thorndike yakni (1) hukum efek; (2) hukumlatihan dan (3) hukum kesiapan. Ketiga hukum ini  menjelaskan bagaimana hal-hal tertentu dapat memperkuat respon.
Ø  Teori Belajar Menurut Watson
Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur.
 Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati.
 Watson adalah seorang behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperi Fisika atauBiolog i yang sangat berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitu sejauh mana dapat diamati dan diukur.
Ø  Teori Belajar Menurut Clark Hull
Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup.
Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam-macam. Penguatan tingkah laku juga masuk dalam teori ini, tetapi juga dikaitkan dengan kondisi biologis .

2.5 Cara belajar efektif:


·         Mengatur Jadwal
Bahkan sebelum Anda mulai berpikir tentang proses belajar, Anda harus mengembangkan jadwal. Jika Anda tidak memiliki jadwal atau rencana untuk belajar, maka Anda tidak akan memiliki cara mengalokasikan waktu berharga Anda ketika hal tak terduga muncul. Seorang yang baik, dipikirkan dengan baik jadwal tepat. Semua jadwal harus dibuat dengan gagasan bahwa mereka dapat direvisi. Sebuah jadwal harus mempertimbangkan setiap kelas, laboratorium, kuliah, acara sosial, dan pekerjaan lain di mana Anda terlibat.
·         Belajar untuk program pembacaan
Untuk kelas yang membutuhkan bacaan, seperti bahasa asing, pastikan untuk menjadwalkan waktu studi sebelum kelas. Gunakan waktu untuk berlatih. Kadang-kadang, praktek dengan orang lain dapat membantu mempertajam keterampilan Anda dalam jangka waktu belajar sebelum kelas.
·         Tempat Yang Tepat Untuk belajar
Anda bisa belajar di mana saja. Jelas, beberapa tempat lebih baik daripada yang lain adalah Perpustakaan atau kamar pribadi yang terbaik. Yang terpenting tempat Anda memilih untuk belajar tidak boleh mengganggu.
·         Keterampilan berpikir
Setiap orang memiliki kemampuan berpikir, tetapi gunakan sedikit secara efektif. keterampilan berpikir yang efektif tidak dapat dipelajari, tetapi harus dibangun selama jangka waktu tertentu. pemikir Bagus melihat kemungkinan di mana orang lain hanya melihat mati-berakhir. Jika Anda bukan seorang pemikir yang baik, mulai sekarang dengan mengembangkan kebiasaan yang membuat Anda mengajukan pertanyaan diri Anda baca. Bicaralah dengan siswa lain yang Anda merasa adalah pemikir yang baik. Tanyakan kepada mereka apa yang mereka lakukan ketika mereka berpikir kritis atau kreatif. Sering kali, Anda dapat mengambil informasi berharga untuk membantu Anda menjadi seorang pemikir yang lebih baik.
·         Ajukan Pertanyaan
Mengajukan pertanyaan untuk belajar. Hal-hal penting untuk belajar biasanya jawaban atas pertanyaan. Pertanyaan harus mengarah pada penekanan pada apa, mengapa, bagaimana, kapan, siapa dan di mana isi studi. Ajukan pertanyaan diri Anda membaca atau belajar. Ketika Anda menjawab mereka, Anda akan membantu untuk memahami materi dan ingat lebih mudah karena prosesnya akan membuat kesan pada Anda. Hal-hal yang membuat tayangan yang lebih berarti, dan karena itu lebih mudah diingat. Jangan takut untuk menulis pertanyaan Anda di margin buku teks, pada catatan kuliah, atau di mana pun itu masuk akal.
·         Membaca
Sebuah cara utama dengan mana Anda mendapatkan informasi adalah melalui membaca. Di perguruan tinggi Anda diharapkan untuk membaca lebih banyak daripada di sekolah tinggi. Jangan berasumsi hanya karena Anda telah “membaca” tugas yang adalah akhir dari itu. Anda harus belajar untuk membaca dengan tujuan. Dalam mempelajari, Anda dapat membaca tugas yang sama tiga atau empat kali, setiap kali dengan tujuan yang berbeda. Anda harus tahu sebelum Anda mulai membaca apa tujuan Anda adalah, dan membaca. Membaca TIDAK menjalankan mata Anda melalui buku pelajaran. Ketika Anda membaca, membaca aktif. Baca untuk menjawab pertanyaan Anda bertanya pada diri sendiri atau pertanyaan instruktur atau penulis telah meminta. Selalu waspada untuk mencetak tebal atau dicetak miring. Para penulis bermaksud bahwa bahan ini mendapat penekanan khusus. Juga, ketika Anda membaca, pastikan untuk membaca semuanya, termasuk tabel, grafik dan ilustrasi. Sering kali tabel, grafik dan ilustrasi dapat menyampaikan ide lebih kuat daripada teks tertulis.
·         Ucapkan
Ketika Anda membaca, Anda berhenti membaca secara berkala untuk mengingat apa yang Anda baca. Cobalah untuk mengingat judul utama, ide-ide penting dari konsep yang disajikan dalam huruf tebal atau huruf miring, dan apa grafik, diagram atau ilustrasi menunjukkan. Cobalah untuk mengembangkan konsep keseluruhan apa yang telah Anda baca dalam kata-kata Anda sendiri dan pikiran. Cobalah untuk terhubung hal-hal yang baru saja Anda baca untuk hal-hal yang sudah tahu. Ketika Anda melakukan ini secara berkala, maka kemungkinan Anda akan mengingat lebih banyak dan bisa mengingat bahan untuk makalah, esai dan tes obyektif.
·         Review
review adalah survei dari apa yang telah tertutup. Ini adalah review dari apa yang seharusnya Anda capai, bukan apa yang akan Anda lakukan. Membaca ulang adalah bagian penting dari proses pemeriksaan. Membaca kembali dengan gagasan bahwa Anda mengukur apa yang telah Anda diperoleh dari proses tersebut. Selama pemeriksaan, ini saat yang baik untuk pergi lebih dari catatan anda telah diambil untuk membantu menjelaskan poin Anda mungkin telah terjawab atau tidak mengerti. Waktu terbaik untuk meninjau adalah ketika Anda baru saja selesai mempelajari sesuatu. Jangan tunggu sampai sebelum pemeriksaan untuk memulai proses pemeriksaan. Sebelum pemeriksaan, melakukan review akhir. Jika Anda mengatur waktu Anda, review akhir dapat dianggap sebagai “fine-tuning” pengetahuan Anda tentang bahan tersebut. Ribuan sekolah menengah dan mahasiswa telah mengikuti langkah-langkah SQ3R untuk mencapai nilai yang lebih tinggi dengan lebih sedikit stres
·         Mencatat
Seperti membaca, mencatat adalah keterampilan yang harus dipelajari dan disempurnakan. Hampir selalu, mencatat, atau kurangnya, adalah kekurangan konstan dalam metode studi banyak sekolah menengah dan mahasiswa. Belajar bahan catatan baik mengambil agak mudah, menerapkannya untuk situasi Anda sendiri tergantung pada seberapa serius Anda menjadi seorang mahasiswa yang sukses. Anda harus belajar untuk mencatat secara logis dan terbaca.
·         Garis Tulisan atau Menandai Tulisan yang di Baca
Pertama-tama, jangan menggarisbawahi. Gunakan stabilo. Pengalaman menunjukkan bahwa bagian-bagian teks yang disorot lebih mudah diingat daripada bagian yang sama digarisbawahi. Dalam menjelaskan teks, jangan hanya membaca bersama dan menyoroti apa yang tampaknya kata-kata penting. teknik itu jarang bekerja. Tindakan menguraikan bekerja jauh lebih baik.

§  seels, Barbara B. & Richey, Rita C. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya.
§  Penerjemah Dewi S. Prawiradilaga dkk. Jakarta: Kerjasama IPTPI LPTK UNJ
§  H, Djali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
M, Dalyono. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
§  Muhibin, Syah. 2002. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT
§  Remaja Rosdakarya.
§  Sumanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan.
§  Jakarta: Rineka Cipta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar