secara psikologis belajar merupakan suatu perubahan yaitu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek
tingkah laku.
definisi belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan ,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar juga dapat merupakan akibat adanya interaksi antara
stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat
menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting
adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus
adalah apa saja yang diberikan guru kepada pembelajar, sedangkan respon berupa
reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru
tersebut.
Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk
diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat
diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan olehguru
(stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati
dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu
hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku
Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar :
1.perubahan terjadi secara sadar
Seseorang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau ia
merasakan telah terjadinya adanya suatu perubahan dalam dirinya, jika perubahan
terjadi dalam keadaan tidak sadar atau mabul tidak termasuk dalam pengertian
belajar karena orang itu tidak menyadari akan perubahan itu.
2. perubahan dalam belajar bersifat kontinui dan fungsional.
Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya
dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya, sebagai
hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara
berkesinambungan atau tidak statis.
3. perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam belajar, perubahan-perubahan senantiasa bertambah dan tertuju
untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Makin banyak belajar
itu dilaksanakan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
Bersifat aktif bila perubahan terjadi oleh usaha individu sendiri.
4. perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karna proses balajar bersifat menetap atau
permanen, ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan
bersifat menetap. Ia tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus
dimiliki bahkan akan makin berkembang kalau terus di pergunakan atau di latih.
5. perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Perubahan tingkah laku terjadi karna ada tujuan yang akan di capai
dan terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar –benar disadari. Dengan
demikian perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah kepada tingkah
laku yang telah ditetapkannya.
6. perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia kan mengalami
perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap,keterampilan, pengetahuan,
dan sebagainya.
2.2 Jenis-jenis belajar
1.belajar bagian ( part learning, fractioned learning )
Umumnya dilakukan oleh seseorang bila ia di hadapkan pada materi
belajar yang bersifat luas, dalam hal ini individu memecah seluruh materi
pelajaran menjadi bagian-bagian yang satu antara yang lain berdiri sendiri.
2. belajar dengan wawasan (learning by insight)
Merupakan kreasi dari rencana penyelesaian (meta program) yang
mengontrol rencana-rencana subordinasi lain (pola tingkah laku) yang telah
terbentuk.
3. belajar deskriminatif (discriminatif learning)
Suatu usaha untuk memilih beberapa sifat situasi/stimulus dan
kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku., maka dalam
eksperimen subyek diminta untuk merespon secara berbeda-beda terhadap stimulus
yang berlainan.
4. belajar global/keseluruhan (global whole learning)
Bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang sampai
pelajar menguasainya, belajar global merupakan
lawan dari belajar bagian .
5. belajar incidental (incidental learning)
Belajar disebut incidental bila tidak ada intruksi atau petunjuk
yang di berikan pada individu mengenai materi belajar yang akan di ujikan
kelak.
6. belajar instrumental (instrumental learning)
Salah satu bentuk instrumental yang khusus adalah tingkah laku.
Disini individu di beri hadiah bila ia bertingkah laku sesuai dengan tingkah
laku yang di kehendaki, dan sebaliknya ia di hokum bila ia memperlihatkan
tingkah laku yang tidak sesuai dengan yang tidak di kehendaki sehingga akan
terbentuk tingkah laku tertentu.
7. belajar intensional (intentional learning)
Ini merupakan belajar dalam arah tujuan yang merupakan lawan dari
belajar incidental .
8. belajar laten (latent learning)
Dalam belajar laten,
perubahan-perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara
segera, dan oleh karena itu disebut laten.
9. belajar mental (mental learning)
Ada tidaknya belajar mental sangat terlihat jelas pada tugas-tugas
yang sifatnya motoris sehingga ada yang mengartikan belajar mental sebagai
belajar dengan cara melakukan observasi dari tingkah laku orang lain,
membayangkan gerakan orang lain dan lain-lain.
10. belajar produktif (productive learning)
Belajar adalah mengatur kemungkinan untuk melakukan transfer
tingkah laku dari satu situasi ke situasi yang lain dan akan disebut produktif
bila individu dapat melakukan transfer prinsip menyelesaikan satu persoalan
dalam satu situasi ke situasi yang lain.
11. belajar verbal (verbal learning)
Adalah belajar mengenai m,ateri verbal dengan melalui latihan dan
ingatan. Dasa dari belajar ini di perlihatkan dalam eksperimen klasik
Ebbinghaus, sifat ini meluas dari belajar asosiatif mengenai hubungan dua kata
yang tidak bermakna sampai pada belajar dengan wawasan mengenai penyelesaian
persoalan yang kompleks yang harus diungkapkan secara verbal.
2.3 Prinsip - prinsip belajar :
Yaitu prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan
kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individual.
a. berdasarkan persyaratan yang diperlukan untuk belajar .
1. siswa harus di uasahakan pertisipasi aktif, meningkatkan minat
dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional.
2. belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa
untuk mencapai tujuan intruksional
3. belajar perlu lingkungan yang menanntang dimana anak dapat
mengembangkan kemampuannya beroksplorasi dan belajar dengan efektif.
4. belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
b. sesuai hakikat belajar
1. belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya
2. belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan
discovery.
3. belajar adalah proses kontinguitas ( hubungan antara pengertian
satu dengan pengertian yang lain ) sehingga mendapatka pengertian yang
diharapkan .
c. sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
1. belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki
struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
2. belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai
dengan tujuan intruksional yang harus dicapainya.
d. syarat keberhasilan belajar.
1. belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat
belajar dengan tenang
2. dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian
/ keterampilan / sikap itu mendalam pada
siswa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar:
faktor –faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi
dapat digolongkan menjadi dua golongan saja yaitu faktor intern dan faktor
ekstern.
a.faktor-faktor intern
adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.
Faktor intern di bagi menjadi tiga faktor, yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kelelahan.
b. faktor-faktor ekstern
faktor-faktor yang berasal dari luar, dapat di kelompokkan menjadai
3 faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.
2.4 Teori – teori belajar menurut ahli psikologi :
Ø
Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie
Azas belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti Yaitu
gabungan stimulus-stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul
kembali cenderung akan diikuti oleh gerakan yang sama. Guthrie juga menggunakan
variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses
belajar.
Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan
mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi. Penguatan
sekedar hanya melindungi hasil belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan
mencegah perolehan respon yang baru.
Hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara, oleh
karena dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberi
stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan menetap.
Guthrie juga percaya bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam
proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu mengubah
tingkah laku seseorang.
Saran utama dari teori ini adalah guru harus dapat mengasosiasi
stimulus respon secara tepat. Pebelajar harus dibimbing melakukan apa yang
harus dipelajari. Dalam mengelola kelas guru tidak boleh memberikan tugas yang
mungkin diabaikan oleh anak .
Ø
Teori Belajar Menurut Skinner
Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih
mengungguli konsep para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep belajar
secara sederhana, namun lebih komprehensif. Menurut Skinner hubungan antara
stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian
menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh
tokoh tokoh sebelumnya.
Menurutnya respon yang diterima seseorang tidak sesederhana itu,
karena stimulus-stimulus yang diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi
antar stimulus itu akan mempengaruhi respon yang dihasilkan. Respon yang
diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensi inilah
yang nantinya mempengaruhi munculnya perilaku.
Oleh karena itu dalam memahami tingkah laku seseorang secara benar
harus memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta
memahami konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin
timbul akibat respon tersebut. Skinner juga mengemukakan bahwa dengan
menggunakan perubahan-perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan menambah rumitnya masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian seterusnya.
menggunakan perubahan-perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan menambah rumitnya masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian seterusnya.
Ø
Teori belajar menurut Thorndike.
Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus
dan respon. Stimulus adalahapa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar
seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yangdapat ditangkap melalui alat
indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika
belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan.
Jadi perubahan tingkah laku
akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati,atau
tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Meskipun aliran behaviorisme
sangat mengutamakan pengukuran, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana cara
mengukur tingkah laku yang tidak dapat diamati.
Teori Thorndike ini disebut pula dengan teori koneksionisme. Ada
tiga hukum belajar yang utama, menurut Thorndike yakni (1) hukum efek; (2)
hukumlatihan dan (3) hukum kesiapan. Ketiga hukum ini menjelaskan bagaimana hal-hal tertentu dapat
memperkuat respon.
Ø
Teori Belajar Menurut Watson
Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara
stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat
diamati (observable) dan dapat diukur.
Jadi walaupun dia mengakui
adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar,
namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan
karena tidak dapat diamati.
Watson adalah seorang
behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan
ilmu-ilmu lain seperi Fisika atauBiolog i yang sangat berorientasi pada
pengalaman empirik semata, yaitu sejauh mana dapat diamati dan diukur.
Ø
Teori Belajar Menurut Clark Hull
Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan
respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat terpengaruh oleh
teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua
fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap
bertahan hidup.
Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan
kebutuhan biologis (drive reduction) adalah penting dan menempati posisi
sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus (stimulus dorongan)
dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun
respon yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam-macam. Penguatan tingkah laku
juga masuk dalam teori ini, tetapi juga dikaitkan dengan kondisi biologis .
2.5 Cara belajar efektif:
·
Mengatur Jadwal
Bahkan sebelum Anda mulai berpikir tentang proses belajar, Anda
harus mengembangkan jadwal. Jika Anda tidak memiliki jadwal atau rencana untuk
belajar, maka Anda tidak akan memiliki cara mengalokasikan waktu berharga Anda
ketika hal tak terduga muncul. Seorang yang baik, dipikirkan dengan baik jadwal
tepat. Semua jadwal harus dibuat dengan gagasan bahwa mereka dapat direvisi.
Sebuah jadwal harus mempertimbangkan setiap kelas, laboratorium, kuliah, acara
sosial, dan pekerjaan lain di mana Anda terlibat.
·
Belajar untuk program pembacaan
Untuk kelas yang membutuhkan bacaan, seperti bahasa asing, pastikan
untuk menjadwalkan waktu studi sebelum kelas. Gunakan waktu untuk berlatih. Kadang-kadang,
praktek dengan orang lain dapat membantu mempertajam keterampilan Anda dalam
jangka waktu belajar sebelum kelas.
·
Tempat Yang Tepat Untuk belajar
Anda bisa belajar di mana saja. Jelas, beberapa tempat lebih baik
daripada yang lain adalah Perpustakaan atau kamar pribadi yang terbaik. Yang
terpenting tempat Anda memilih untuk belajar tidak boleh mengganggu.
·
Keterampilan berpikir
Setiap orang memiliki kemampuan berpikir, tetapi gunakan sedikit
secara efektif. keterampilan berpikir yang efektif tidak dapat dipelajari,
tetapi harus dibangun selama jangka waktu tertentu. pemikir Bagus melihat
kemungkinan di mana orang lain hanya melihat mati-berakhir. Jika Anda bukan
seorang pemikir yang baik, mulai sekarang dengan mengembangkan kebiasaan yang
membuat Anda mengajukan pertanyaan diri Anda baca. Bicaralah dengan siswa lain
yang Anda merasa adalah pemikir yang baik. Tanyakan kepada mereka apa yang
mereka lakukan ketika mereka berpikir kritis atau kreatif. Sering kali, Anda
dapat mengambil informasi berharga untuk membantu Anda menjadi seorang pemikir
yang lebih baik.
·
Ajukan Pertanyaan
Mengajukan pertanyaan untuk belajar. Hal-hal penting untuk belajar
biasanya jawaban atas pertanyaan. Pertanyaan harus mengarah pada penekanan pada
apa, mengapa, bagaimana, kapan, siapa dan di mana isi studi. Ajukan pertanyaan
diri Anda membaca atau belajar. Ketika Anda menjawab mereka, Anda akan membantu
untuk memahami materi dan ingat lebih mudah karena prosesnya akan membuat kesan
pada Anda. Hal-hal yang membuat tayangan yang lebih berarti, dan karena itu
lebih mudah diingat. Jangan takut untuk menulis pertanyaan Anda di margin buku
teks, pada catatan kuliah, atau di mana pun itu masuk akal.
·
Membaca
Sebuah cara utama dengan mana Anda mendapatkan informasi adalah
melalui membaca. Di perguruan tinggi Anda diharapkan untuk membaca lebih banyak
daripada di sekolah tinggi. Jangan berasumsi hanya karena Anda telah “membaca”
tugas yang adalah akhir dari itu. Anda harus belajar untuk membaca dengan
tujuan. Dalam mempelajari, Anda dapat membaca tugas yang sama tiga atau empat
kali, setiap kali dengan tujuan yang berbeda. Anda harus tahu sebelum Anda
mulai membaca apa tujuan Anda adalah, dan membaca. Membaca TIDAK menjalankan
mata Anda melalui buku pelajaran. Ketika Anda membaca, membaca aktif. Baca
untuk menjawab pertanyaan Anda bertanya pada diri sendiri atau pertanyaan
instruktur atau penulis telah meminta. Selalu waspada untuk mencetak tebal atau
dicetak miring. Para penulis bermaksud bahwa bahan ini mendapat penekanan
khusus. Juga, ketika Anda membaca, pastikan untuk membaca semuanya, termasuk
tabel, grafik dan ilustrasi. Sering kali tabel, grafik dan ilustrasi dapat
menyampaikan ide lebih kuat daripada teks tertulis.
·
Ucapkan
Ketika Anda membaca, Anda berhenti membaca secara berkala untuk
mengingat apa yang Anda baca. Cobalah untuk mengingat judul utama, ide-ide
penting dari konsep yang disajikan dalam huruf tebal atau huruf miring, dan apa
grafik, diagram atau ilustrasi menunjukkan. Cobalah untuk mengembangkan konsep
keseluruhan apa yang telah Anda baca dalam kata-kata Anda sendiri dan pikiran.
Cobalah untuk terhubung hal-hal yang baru saja Anda baca untuk hal-hal yang
sudah tahu. Ketika Anda melakukan ini secara berkala, maka kemungkinan Anda
akan mengingat lebih banyak dan bisa mengingat bahan untuk makalah, esai dan
tes obyektif.
·
Review
review adalah survei dari apa yang telah tertutup. Ini adalah
review dari apa yang seharusnya Anda capai, bukan apa yang akan Anda lakukan.
Membaca ulang adalah bagian penting dari proses pemeriksaan. Membaca kembali
dengan gagasan bahwa Anda mengukur apa yang telah Anda diperoleh dari proses
tersebut. Selama pemeriksaan, ini saat yang baik untuk pergi lebih dari catatan
anda telah diambil untuk membantu menjelaskan poin Anda mungkin telah terjawab atau
tidak mengerti. Waktu terbaik untuk meninjau adalah ketika Anda baru saja
selesai mempelajari sesuatu. Jangan tunggu sampai sebelum pemeriksaan untuk
memulai proses pemeriksaan. Sebelum pemeriksaan, melakukan review akhir. Jika
Anda mengatur waktu Anda, review akhir dapat dianggap sebagai “fine-tuning”
pengetahuan Anda tentang bahan tersebut. Ribuan sekolah menengah dan mahasiswa
telah mengikuti langkah-langkah SQ3R untuk mencapai nilai yang lebih tinggi
dengan lebih sedikit stres
·
Mencatat
Seperti membaca, mencatat adalah keterampilan yang harus dipelajari
dan disempurnakan. Hampir selalu, mencatat, atau kurangnya, adalah kekurangan
konstan dalam metode studi banyak sekolah menengah dan mahasiswa. Belajar bahan
catatan baik mengambil agak mudah, menerapkannya untuk situasi Anda sendiri
tergantung pada seberapa serius Anda menjadi seorang mahasiswa yang sukses.
Anda harus belajar untuk mencatat secara logis dan terbaca.
·
Garis Tulisan atau Menandai Tulisan
yang di Baca
Pertama-tama, jangan menggarisbawahi. Gunakan stabilo. Pengalaman
menunjukkan bahwa bagian-bagian teks yang disorot lebih mudah diingat daripada
bagian yang sama digarisbawahi. Dalam menjelaskan teks, jangan hanya membaca
bersama dan menyoroti apa yang tampaknya kata-kata penting. teknik itu jarang
bekerja. Tindakan menguraikan bekerja jauh lebih baik.
§
seels, Barbara B. & Richey, Rita
C. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya.
§
Penerjemah Dewi S. Prawiradilaga
dkk. Jakarta: Kerjasama IPTPI LPTK UNJ
§
H, Djali. 2007. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
M, Dalyono. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
M, Dalyono. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
§
Muhibin, Syah. 2002. Psikologi
Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT
§
Remaja Rosdakarya.
§
Sumanto, Wasty. 2006. Psikologi
Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan.
§
Jakarta: Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar